Bukannya Terlibat Hujatan, Angka Ini Bikin Indra Sjafri Percaya Diri Berproses Usai Asian Games 2022

Menang atau kalah merupakan bonus dari sebuah pertandingan. Jadi apa yang Anda cari?

Ayo siapa yang jari-jarinya meluncur begitu cepat untuk ikut memaki-maki Pelatih Indra Syafri gagal dikirimkan Timnas Indonesia U-23 lolos ke babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2022 Di Tiongkok?

Namun, kami kalah di laga melawan Uzbekistan, padahal Ramadhan Sananta sudah didatangkan, sehingga Hugo Samir mundur.dan seterusnya, ada hal-hal yang kurang lebih berbeda yang disiarkan, yang intinya ditujukan untuk pembinaan pelatih Indra Sjafri.

Bagaimana jika kondisinya dibalik? Jika Anda berada di posisi pelatih Indra Sjafri atau Anda sendiri, mampukah Anda membawa timnas Indonesia menjadi lebih baik atau sukses? Belum tentu. Dan alasannya antara lain jelas: nama tersebut juga hanya sekedar memberikan kritik atau masukan.

Sebenarnya kalau mau melihat sekilas, siapakah yang membawa Timnas Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2022 di Kamboja?

Indra Sjafri adalah orangnya. Ia berhasil menghapus kegagalan Indonesia selama 32 tahun yang tak pernah meraih gelar juara sepak bola putra nomor satu di SEA Games. Skor akhir kejuaraan ini membuat Timnas U-22 Indonesia mengalahkan Thailand 5-2.

Pelatih Justin [[Screenshot YT HAS Creative]]
Pelatih Justin (sumber: [Screenshot YT HAS Creative])

Dikutip dari Denpasar Suara.com, Pelatih Justin atau lengkapnya Justinus Lhaksana, pengamat sepak bola dan mantan pelatih futsal profesional, mengutarakan pendapatnya. Alih-alih mengayunkan Indra Sjafri, ia malah memberikan pemandangan yang mencolok.

Menurutnya, sepak bola bukan hanya soal kalah atau menang, tapi lebih jauh lagi.

“Ini salah satu alasan saya membuat konten di YouTube. Sepak bola bukan hanya soal menang atau kalah. Menang dan kalah itu bonus,” jelas pemilik channel YouTube Justinus Lhaksana, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga  meningkatkan pendapatan investasi di Jayapura ampuh

Baca juga:Usai latihan pelatih Indra Sjafri, Timnas Indonesia mencari opsi lain

Menang atau kalah baginya merupakan proses di lapangan melalui kerja keras dengan sistem yang telah dibangun. Untuk menghasilkan sistem atau landasan yang kuat, terkadang harus melalui hasil yang tidak sempurna, seperti Indra Sjafri.

Hasil yang kita capai melalui kerja keras, melalui proses membangun fondasi yang kuat. Jadi untuk bisa membangun fondasi yang kuat itu kan naik turun. Di Asian Games ini tinggal berpikir saja. itu seperti turun,” katanya.

“Saya yakin tim asuhan Indra Sjafri dan para pelatihnya yang punya pengalaman terbang bagus akan bangkit kembali. Jadi sekali lagi saya paham kritik kalian, saya juga tidak senang dengan hasilnya, apalagi kekalahan dari Uzbekistan,” ujarnya.

Jadi menurut pelatih Justin, apa yang dilakukan pelatih Indra Sjafri adalah sebuah proses pertarungan. Pelatih timnas ini perlu menambah jam terbangnya agar bisa menyusun taktik untuk meningkatkan level dan meraih kesuksesan seperti yang dilakukan pelatih Shin Tae-yong, pelatih timnas senior Indonesia.

Pandangan Pelatih Justin senada dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang selalu mengatakan bahwa sepak bola Indonesia adalah merawat.

Baca juga:Timnas Indonesia Masih Butuh Pemain Pendatang, Tiga Nama Ini Yang Bakal Ikuti Program Naturalisasi?

“Tidak bisa didapat secara instan, semuanya butuh proses,” jelas mantan pemilik tim klasik Inter Milan itu beberapa waktu lalu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *